Ia datang, dan ia pergi,
Kadangkala ia datang tidak semurni pagi,
Menggengam hati, menghiris, dan berlalu pergi,
Mata terjaga dari tidur,
Tangan lembap menyapu muka,
Apakah yang terjadi sebenarnya?
Apakah realiti atau mimpi Iblis durjana,
Ia kerap datang,
Ia kerap pergi,
Tapi ia mencalit bisa pada luka lama,
Mungkin segalanya hanya ilusi,
Memainkan manusia seawal sejarah purba,
Namun hingga kini, siapa yang benar-benar mengerti?
Sedalam akal manusia tidak akan mampu menduga,
Mungkin ini soal hati dan deria kurnianNya,
Jangan mengukur biar sehasta,
Jika pedomanku hanya sejengkal ilmu dunia,
Biarlah,
Mungkin Bisa itu akan berlalu,
Membawa bersama bingung, resah dan lesu,
Semuanya yang terjadi, telah terjadi,
Berdoalah kepadaNya,
Moga Jalan itu hadir di hadapanmu.
No comments:
Post a Comment